JENDELAPSIKOLOGIA.COM - Disebutkan bahwa euforia adalah keadaan mental dan emosional seseorang yang ditampilkan dengan sangat bahagia, bersemangat, dan percaya diri.
Perasaan ini jauh lebih besar dan tidak sebanding dengan situasi sebenarnya.
Pada ilmu psikologi, euforia didefinisikan sebagai peningkatan suasana hati dan kebahagiaan yang tidak mencerminkan keadaan empiris yang sesungguhnya.
Pemicu utamanya terjadi karena gangguan mental, kecanduan obat-obatan, gangguan saraf dan juga karena agen pembentuk kebiasaan.
Baca Juga: Merasa Sering Minder, Berikut 5 Cara Mengurangi Rasa Insecure
Gejala yang sering muncul dan dialami individu dengan kondisi ini adalah halusinasi, disorientasi, perubahan suasana hati, dan merasa cemas secara berlebihan.
Dilansir dari Psikologid.com, euforia biasanya timbul karena sebuah situasi baru yang lain daripada yang pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan seseorang.
Situasi baru tersebut kemudian diterima oleh seorang individu sebagai sebuah hal yang sangat menakjubkan.
Dalam proses terjadinya euforia, individu otak tersebut menerjemahkan situasi baru tersebut sebagai sebuah kepuasan dan kebahagiaan yang harus diluapkan.
Baca Juga: Bunuh Diri Dapat Dicegah Sejak Dini, Begini 4 Cara Mencegah Pemikiran Untuk Bunuh Diri
Euforia biasanya dirasakan oleh seseorang yang sebelumnya tengah mengalami situasi hidup yang jenuh atau dalam sebuah konfik psikologis yang mendalam.
Hal itu yang menyebabkan ketika ada sedikit saja stimulus positif, misalnya berupa kabar gembira, seseorang tersebut merasakannya secara berlebihan karena kondisi tersebut sangat kontras dengan kondisi sebelumnya.
Euforia juga berkaitan erat dengan persepsi seseorang terhadap suatu hal atau orang lain. Contohnya adalah orang yang sedang jatuh cinta.
Baca Juga: 8 Aset Berharga yang Harus Dimiliki Oleh Manusia Sebagai Individu, Bukan Harta!
Artikel Terkait
Apa Sebenarnya yang Membuat Kita Bahagia? Ungkap Rahasia Kebahagiaan Menurut Profesor Psikologi Dan Gilbert!