JENDELAPSIKOLOGIA.COM – Pernahkah kamu menemukan teman yang sedang stres lalu memotong rambut?
Ya, memotong rambut seringkali dilakukan saat stres atau mental breakdown sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan perubahan.
Selain itu, memotong rambut sendiri bisa juga menjadi cara untuk merebut kekuasaan atas diri sendiri.
Demonstrasi menentang penindasan yang nyata atau yang dirasakan. Anda menentukan bagaimana penampilan Anda, bukan orang lain.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Istilah Psikologis Bernama FOMO, Berikut Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya!
Selain untuk mengurangi stres, memotong rambut juga menandakan bahwa pelakunya ingin meningkatkan kepercayaan diri.
Psikolog Graham Hole mengatakan bahwa potong rambut pascaputus meningkatkan daya tarik sekaligus kepercayaan diri seseorang untuk melanjutkan kehidupan baru dengan bahagia.
Namun, hal-hal yang berhubungan dengan fisik tidak selalu bisa menyelesaikan permasalahan yang tengah kita hadapi.
Jika Anda tidak dapat mengubah penderitaan mental yang Anda alami, setidaknya Anda dapat membuat perubahan drastis pada penampilan Anda.
Mungkin Anda tidak bisa menghilangkan pikiran dan emosi buruk yang terjadi di dalam diri Anda, tetapi anda bisa membuat perubahan besar pada penampilan Anda dengan memotong rambut.
Ini bisa berasal dari perasaan ingin melepaskan diri dari emosi yang intens atau sulit, menyebabkan kita membuat keputusan terburu-buru seperti pembelian impulsif atau potong rambut ekstrem.
Baca Juga: Rumah Tangga Para Selebriti Ini Tengah diujung Tanduk, Begini Dampaknya Bagi Kondisi Mental Anak
Dikutip dari akun Quora seorang psikolog mengatakan, memiliki potongan rambut yang buruk, sama seperti menggunakan pakaian yang buruk, sehingga menurunkan mood dan suasana hati
Artikel Terkait
Fakta di Balik Kehidupan Baru Pasca Memotong Rambut pada Wanita