JENDELAPSIKOLOGIA.COM – Inner child adalah salah satu istilah yang sering berseliweran di media sosial. Namun sayang, istilah ini sering disalah gunakan karena masyarakat tidak paham akan maknanya.
Dilansir dari Jurnal Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani dari penelitian berjudul “Inner Child: Memahami dan Mengatasi Luka Masa Kecil”, inner child merupakan sisi kepribadian seseorang yang dihasilkan dari pengalaman di masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik.
Inner child seseorang dapat terluka akibat dari pengalaman buruk pada masa kecil seperti kekerasan, pengabaian, serta kurang kasih sayang dan perlindungan dari orang tua. Apabila tidak disadari dan dikenali, luka masa kecil ini dapat terbawa hingga dewasa.
Seseorang yang tidak menyadari inner child atau seseorang yang mengetahui inner child dalam dirinya tapi mengabaikannya dapat membawa dampak buruk saat berinteraksi dengan ligkungan.
Adapun sebaliknya, seseorang yang menyadari dan mampu menerima inner child dalam dirinya akan dapat membawa dampak positif bagi dirinya di berbagai aspek kehidupan.
Seseorang yang memiliki inner child biasanya sering merasa sedih, marah, takut, dan tidak nyaman saat berada di suatu peristiwa yang menyerupai kejadian yang pernah dialami.
Beberapa juga merasa insecure, haus kasih sayang, serta merasa tak berdaya dan tak berharga yang apabila dibiarkan dapat berdampak buruk pada hubungan dengan sesama manusia.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan dan memaafkan inner child.
Meskipun pada awalnya tidak mudah, tapi dengan berdamai dengan luka masa kecil akan membantu untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.
1. Menulis
Menulis digunakan untuk mencurahkan emosi negatif yang sudah lama dipendam. Hal ini dilakukan agar membuat perasaan menjadi lebih lega dan berdamai dengan luka yang dialami.
2. Membuka diri
Artikel Terkait
Indonesia Masuk Peringkat Ketiga dalam Fatherless Country, Berikut Dampak dari Fatherless yang Harus Kamu Tahu