JENDELAPSIKOLOGIA.COM – Fatherless adalah istilah untuk orang-orang yang kekurangan peran Ayah dalam hidupnya.
Sosok Ayah hilang dalam hidupnya, entah karena perceraian, kematian, ataupun masalah dalam kehidupan rumah tangga orang tua. Dan Indonesia masuk peringkat ketiga dalam Fatherless Country.
Fenomena ini cukup banyak ditemui di negara kita, hanya saja masyarakat belum banyak yang menyadarinya.
Baca Juga: Rumah Tangga Para Selebriti Ini Tengah diujung Tanduk, Begini Dampaknya Bagi Kondisi Mental Anak
Hal ini bisa juga terjadi karena budaya Indonesia yang sering menekankan bahwa seorang Ayah tidak pantas mengasuh anak.
Dilansir dari laman Instagram @Folkative, keadaan kurang kasih sayang seorang Ayah bisa menyebabkan sang anak terkena father hungry atau lapar sosok ayah dan menyebabkan kerusakan psikologis pada anak karena tidak mengenal sosok Ayah.
Hal tersebut membuat anak susah menemukan jati dirinya dan terkadang membuat anak kurang percaya diri, untuk anak perempuan khususnya setelah dewasa akan sering merasa ragu dalam memilih calon pasangan hidup.
Baca Juga: Silaturahmi Ketika Lebaran Berdampak Baik Kesehatan Mental, Benarkah? Simak fakta-faktanya
Peran Ayah dalam tumbuh kembang anak sangatlah penting. Untuk memperbaiki hal itu, perlu kesadaran dari seorang laki-laki juga bahwa dirinya tidak hanya bertugas sebagai pencari nafkah.
Ayah juga bertugas menjadi pemimpin keluaraga, dimana mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan menjadi bijak, mengayomi, dan selalu hadir di tengah keluarga.***
Penulis : Stella Maries Anjani Wiyani
Artikel Terkait
Silaturahmi Ketika Lebaran Berdampak Baik Kesehatan Mental, Benarkah? Simak fakta-faktanya