5 Kebiasaan Ini Punya Efek Positif Bagi Kesehatan Mental dan  Meningkatkan Harga Diri

- Rabu, 24 Mei 2023 | 13:00 WIB
kebiasaan yang meningkatkan harga diri
kebiasaan yang meningkatkan harga diri

 

 

JENDELAPSIKOLOGIA – Merasa kurang percayadiri merupakan hal yang wajar. Namun hal ini akan berdampak buruk apabila anda memiliki perasaan yang rendah diri.

Harga diri yang rendah dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, kesulitan mengejar tujuan kita, dan bisa berdampak negatif pada hubungan kita.

Dalam hal ini terdapat 5 kebiasaan sehat  yang berdampak pada meningkatkan harga diri seperti dikutip dalam Psychology Today

Baca Juga: Salma - Rony Jadi Sorotan di Result Reunion Indonesian Idol XII, Begini Tanda Pria dan Wanita Saling Menyukai!

  1. Kembangkan welas asih.

Menurut Kristin Neff, pelopor dalam bidang self-compassion, orang dengan self-compassion yang tinggi cenderung memiliki self-esteem yang tinggi.

 “Intinya, welas asih adalah sumber harga diri yang sehat,” kata Neff.

Self-compassion adalah tindakan memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan.

Ketika kita gagal, membuat kesalahan, merasa tidak mampu, atau menghadapi kesulitan dalam hidup, kita harus berusaha untuk menyemangati diri sendiri daripada mengkritik diri sendiri.

Baca Juga: Sering Bertemu Dengan Rude People? Begini Cara Menghadapinya Orang Yang Berperilaku Kasar

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences, welas asih melibatkan penerimaan keraguan diri, evaluasi diri negatif, dan kesulitan sebagai bagian dari pengalaman manusia.

Orang-orang yang memperlakukan diri mereka dengan kasih sayang lebih siap untuk menghadapi cobaan dan kesengsaraan hidup 

  1. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung dan menerima.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penerimaan dan persetujuan dari orang lain meningkatkan harga diri kita.

Baca Juga: Nabilah Seakan Diasingkan saat Salma dan Mahalini Diminta Bernyanyi Berdua, Berikut Penjelasan Psikologisnya!

Halaman:

Editor: Tasya Augustiya

Sumber: Psychology Today

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X